Hari ini adalah masa depan dari masalalu. begitulah kira-kira gue melihat hari ini. hari dimana dulu, dulu sekali selalu bertanya-tanya. Bagaimana gue ya ketika tahun 2015 setelah lulus sekolah, akan kemana, menjadi apa, seperti apa?
Sama halnya ketika dulu gue SMP kelas 9 dibulan januari, gue bertanya-tanya kira-kira dimana gue dibulan Agustus. Apakah gue bisa menyandang baju putih abu-abu, atau justru ditempat lain. Pada akhirnya gue duduk di dalam Ruang lingkup SMK waktu itu.
Sama juga halnya ketika dulu SMK gue bertanya, setelah lulus kemana ya? kira-kira akan menjadi seperti apa? dan dimana?. Segala pertanyaan mengkhawatirkan yang menyelimuti pikiran pelajar yang baru lulus pada umumnya.
Kini, tepatnya pagi ini gue sedang duduk di sebelah ruang LAP salah satu Universitas yang ada di kota kelahiranku.
Mengerjakan beberapa tugas dan wawancara untuk menentukan fakultas apa dan lulus atau tidaknya.
Kemarin ketika membuat keputusan untuk memutuskan biaya pendaftaran (dan bukan dari uang orang tua) gue bertanya-tanya, dimana gue akan mendapat uang sendiri seterusnya, Darimana?, bagaimana caranya bisa menyelesaikan kuliah tanpa membebankan orang tua?. Meskipun orang tua gue termasuk orang yang mampu. gue nggak mau nyusahi sedikitpun , gue berharap semua bisa dipermudahkan jalannya.
Pertanyaan-pertanyaan tentang kekhawatiran kita soal hidup kita sendiri pada akhirnya akan terjawab. Gue saat ini bertanya-tanya, kira-kira bagaimana gue ditahun 2025 nanti? sekitar 10 tahun dari sekarang. Dimana gue, sesukses apakah gue, siapa istri gue, berapa anak gue, menjadi apa gue, Pada akhirnya, besok hari itu akan terjadi dan terlewati, Tahun 2025 itu pasti akan datang. Dan kelak masa itu akan terlewatkan, Kecuali gue mati ditengah perjalannan.
Sama halnya dengan pertanyaan-pertanyaan kita semua pagi ini. Tidak usah jauh jauh-jauh di masa depan. kekhawatiran perempuan tentang siapa orang yang akan jadi suaminya kaya atau tidak, apakah ada orang yang melamarnya.
kekhawatiran laki-laki tentang pekerjaan dan karirnya, dan siapa kelak yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Banyak sekali pertanyaan kita tentang hidup kita sendiri. kita khawatir seolah-olah tidak memiliki Tuhan. kita khawatir seolah-olah segala hal dalam hidup kita sependek cara berfikir kita. kita khawatir tentang hari esok.
Dan sungguh percaya atau tidak percaya urusan ini bener-bener menguji keimanan dan ketaqwaan.
Tapi ingatlah, kita hidup dalam pikiran kita sendiri. Dan hidup dalam skenario besar. Berdoalah selalu untuk kebaikan hidup kita, berdoalah agar bisa mengubah jalan-jalan hidup kita. Yang membuat-Nya mengabulkan impian-impian kita. Yang membuat-Nya menghilangkan kekhawatiran dalam hati kita.
Gue percaya salah satu kunci KESUKSESAN yang kita khawatirkan nggak luput dari berdoa dan berjuang, gue yakin jalan utama menuju sukses adalah iman.