Jumat, 22 Januari 2016

Siklus pertemanan ala kampus

Yaa kali ni gue akan mendalami topik tentang PERTEMANAN di dunia perkuliahan. 

tiap aspek di dunia ini memiliki pola siklus nya masing-masing.

Misalnya pola manusia:

Balita > remaja > dewasa >  tua > mati 

atau polanya jomblo: 

Jomblo > PDKT > Ditolak > jomblo >  mati. 

                 "Pict art : ig riianhdyt"

Begitupun dengan siklus pertemanan anak kuliah.

Buat kamu yang baru masuk kuliah, mungkin kamu nggak akan percaya dengan siklus pertemanan di dunia perkuliahan. Di SMA, pertemanan mungkin bisa awet dari awal sampai akhir, tapi kalau kuliah? Ehm, kayaknya susah.

Siklusnya pasti bakalan kayak gini :

SEMESTER 1-2. 

Gerombolan

Awal-awal masuk kuliah, semua mahasiswa pasti sibuk buat nyari kenalan. Mereka pasti masih pengen merasakan dunia pertemanan yang persis kayak waktu di sekolah: kompak, ber-gank (satu ratu yang lain prajurit) dan pasti rame-rame.

Makanya jangan heran, waktu awal masuk, rata-rata mahasiswa bergerombol. Namanya juga kenalan baru, masih anget. Selalu pengin bareng-bareng buat nyocokin dan membuat gank.

Lagipula yang namanya awal masuk kuliah itu kelasnya pasti masih disatuin, belum pecah, makanya sering ketemu.

SEMESTER 3-4. 

Mulai Jarang Nongkrong udah ketemu sang pujangga hati

Percaya nggak percaya, tahap pertemananmu yang suka bergerombol itu akan berubah pada semester 3 sampai 4 bahkan lebih cepat. Ya, semester segitu lagi banyak-banyaknya tugas yang aneh-aneh.

Alhasil, jadi jarang nongkrong gara-gara sibuk nugas masing-masing, termasuk nugasi pacar nya masing masing 😅

SEMESTER 5-6. 

Tinggal Berempat atau Bertiga

Semakin tinggi semester, tingkat kesibukan mahasiswa biasanya makin meningkat. Dari yang tadinya gerombolan, mungkin temen yang akan terus-terusan bareng sama kamu cuma nyisa tiga atau empat orang. Dan ini sering terjadi pada semester 5-6.

Sebenarnya bukan gara-gara kesibukan aja sih, tapi gara-gara di semester ini, kelasnya udah pada ngacak pada ngurus diri sendiri. Ada yang udah duluan, ada yang ketinggalan, bahkan ada juga yang udah keluar duluan. Keluarnya di luar. Maksudnya, keluar buat ke kampus luar gara-gara nggak kuat sama kuliahnya (DO manual) hahaha.

Semester 7. 

Berdua atau Sendirian

Temanmu yang tinggal seiprit tadi, cepat atau lambat akan meninggalkanmu karena lulus duluan, tiga-setengah tahun. Dan kamu, lulus empat tahun pun belum tentu.

Pada siklus ini, mahasiswa bagaikan 

Dua-sejoli-yang-pergi-mencari-ibundaya-yang-hilang. 

Ke mana-mana sendirian atau cuma berdua. Bahkan di kantin pun kamu bakal dianggep Duo ratu atau duo sejolu sama adik-adik angkatan.

Nah kamu dan kamu, siap-siap tuh buat yang baru masuk kuliah! 

Buat yang udah kuliah jangan sampai salah pilih teman yap, cari yang bener bener care atau peduli sama kamu, 


Rabu, 20 Januari 2016

Dari dua temanku aku belajar arti cinta

Jatuh cinta itu nggak enak.
Terlebih lagi ketika perasaan itu hadir tanpa mengenal waktu, tempat, kondisi, dan kepada siapa perasaan itu jatuh. Mengerikan dan tidak tahu diri. Menyebalkan dan bikin susah. Semuanya jadi serba salah. 

Dan mendadak kita menginginkan segala hal menjadi sempurna. Tatanan rambut lah, pakaian lah, tampang lah, bahkan sampai sikap pun berubah karena perasaan itu.
Shittt!!!!

Temanku Sukma pernah jadi korban perasaan, berulang-ulang kali ia dibodohi oleh perasaan cinta pada perempuan, pada perempuan yang dengan nyata mengatakan bahwa ia tidak berminat pada lelaki seperti temanku itu.

Terdengar sombong dan sadis memang, tapi begitu lah adanya. Sukma sudah berulang kali ditolak oleh gadis pujaan hatinya itu, namun, bukan Sukma namanya kalau dia menyerah begitu saja. Ketika pada langkah pertama ia ditendang, ia masih punya 1000 wanita lainnya untuk cadangan.

Semboyannya, 
"Pantang pulang sebelum sampai cintaku!"
Halah!

Lain Sukma, lain pula Oktavia. Temanku, pecinta yang dalam namun berkebalikan dengan Sukma. Bila Sukma mengerahkan segala daya upaya serta pikiran dan hatinya untuk merebut perhatian sang gadis, 
Oktavia malah diam di sudut terjauh, mengubur cintanya dalam-dalam agar tak ada seorang pun yang tahu. Sayangnya, karena terlalu dalam dikubur, cinta itu jadi bertemu banyak nutrisi di pusat hati mengembang ke perut, berupa rindu, cemburu, bahagia, dan membuat rasa itu semakin tumbuh dan akhirnya berkembang memenuhi hati yang begitu luas untuk dihuni. 

Oktavia selalu menyembunyikan curian pandangnya dari balik jilbabnya, atau buku tebal yang dijadikan kamuflase untuk menatap sang pujaan hati. Dengan tingkat kemampuan curi-curi pandang kelas teri, tak jarang Oktavia tertangkap basah tengah memandang ke arah sang pujaan, yang kemudian oleh sang pujaan dibalas dengan senyum sekilas. Lalu kembali sibuk dengan aktivitasnya, dan membiarkan Oktavia yang mangap-mangap sendiri kehabisan napas.
Bodoh!!!.
Bagi Oktavia, 
"Cinta cukup menatapnya tersenyum dari kejauhan."
Apaan!

Dari dua temanku, aku mempelajari dua hal. 
Bahwasanya,

"cinta butuh otak dan cinta butuh keberanian".

       
"Tebak sendiri yang mana sukma 
                 yang mana oktavia"

Jangan kejar yang lebih baru

buat kamu sayangku *ds, buat kita, buat semua orang , dan buat adik adik yang usianya dibawah 21, dan udah punya pasangan yang saling mencintai setulus hati, jagalah!!
Kalau kamu bubar sama dia, gairah dalam mencari dan memperjuangkan cinta akan turun. Dan akhirnya menjomblo lama dan menahun. Ditambah, semakin tua, semakin sempit juga pilihan calon pasangannya.

Rasa bosan sama pasangan itu manusiawi!. Dan di titik itu, kadang muncul orang-orang yang mungkin kamu anggap lebih BAIK, lebih KEREN, lebih PERHATIAN, dll.
Tapi percayalah, itu cuma ilusi yang diciptakan oleh rasa bosanmu terhadap pasangan. Orang yang kamu anggap lebih ini-itu tadi hanyalah lebih BARU saja. Nanti kalau kamu jalan sama dia dan ninggalin pasanganmu yang lama, akhirnya, akan terasa sama aja. Dia nggak lebih KEREN, BAIK, maupun PERHATIAN lagi. Cuma orang yang lebih BARU, lalu jadi orang yang membosankan lagi.

Jangan terjebak ikusi. Orang yang sedang jatuh cinta, level toleransinya akan berjuta-juta. Sedangkan orang yang udah bosen ama pasangannya, akan mudah melihat kekurangan dari pasangannya. Jangan jadikan kekurangan pasangan sebagai alasan untuk pergi, justru rasa bosan itulah ujian terbesar orang yang saling mencintai. Bisakah kamu taklukan ataukah akan kamu turuti? 

Jangan mencari pasangan yang sempurna, ujung-ujungnya, kamu nanti malah akan menyia-nyiakan pasangan terbaik yang udah ada, lalu terjebak dengan pasangan seadanya karena dikejar usia dan nggak ada yang pas lagi! 😊