Udah sekitar lima bulan ini gue nggak aktif mengunggah foto-vidio di intsagram.
Ini semua diawali dengan kegerahan gue terhadap para anak anak yang baru main instagram dan sok ngehits, yang lagi ngetrend jaman sekarang, yang rata-rata isinya bisa dibilang nggak lain dan nggak bukan hanyalah foto-foto, nongkrong-nongkrong bareng temen,dan bahkan mengumbar aurat sekalipun.
Kenapa gue bisa gerah?
Karena yang ngelike dan melihat banyak.
dan rata-rata yang melihatnya adalah anak sekitar belasan tahun, yang lagi mencari jati diri dan lagi labil-labilnya.
Dan setelah menonton dan melihat itu postingan di intagram. mereka akan memiliki pemahaman bahwa
"Sexi dan Follower banyak itu keren" atau nongkrong-nongkrong mulu itu gaul.
Bodoamat!!
Kemudian mereka akan merongrong orang tuanya yang (mungkin) duitnya pas-pasan buat beliin barang-barang mahal nongkrong di tempat mewah dan sebagainya.
karena "Saingan" mereka punya penampilan yang baru, makan dan nongkrong di tempat mewah.
Dengan demikian mereka bisa kalah jumlah follwers dan ketenarannya.
Saban hari salah satu temen gue bilang,
"Yang gitu-gitu harus kita perangi dengan karya dan kreatifitas"
I AGREE 99,99%.
Emang nggak akan ada habisnya kalo kita cuma complain dan ngeluh
tentang seberapa buruk mereka mempengaruhi anak remaja Indonesia melalui gaya hidup mereka.
karena mereka akan tetap dengan gaya hidup mereka yang masih kecil terus udah meniru gaya orang dewasa. minum alkohol , ngerokok, bahkan mengumbar aurat sekalipun. Demi sebuah popularitas.
kini penampilan is number one.
Dan senuah Popularitas itu wajib di miliki dengan cara apapun.
Harapan gue terhadap sosial media,
Semoga para pengguna sosial media bisa memilih mana yang baik dan buruk, apa yang bermanfaat dan di tidak bermanfaat, untuk dirinya.
Masih banyak remaja yang bener-bener harus diperangi dengan karya!
Dan itu tanggung jawab kita semua
buat ngelurusin sudut pandang mereka yang belok-belok gak karuan.
gue perlu kalian semua yang berpikiran positif, Demi generasi bangsa yang bermanfaat
