Jumat, 31 Juli 2015
Cowok Nggak Sekuat Apa Yang Terlihat
M A N T A N
Nggak kerasa udah 3 bulan blog ini gue cuekin. Udah banyak sarang laba-laba nya. Maklum, sibuk banget. Jangankan ngeblog, ngetwit aja kadang cuma sebulan sekali. Bener apa kata orang bijak "musuh terbesar kreatifitas adalah rutinitas". Itu gue rasain banget ketika lagi punya banyak ide, tapi gak punya banyak waktu. Buat gue menulis itu gak segampang ada ide, tinggal tulis. Menulis juga butuh waktu dan mood yang pas. Susah nulis dalam keadaan mood lagi jelek berantakan kayak muka muka lu pade. Tapi sekarang gue mau aktif ngeblog lagi. Mudah-mudahan akan terus berlanjut sampai ajal memisahkan kita. Yaelah.
Kali ini gue mau menulis tentang sesuatu yang selalu dianggap tabu oleh masyarakat.
M A N T A N.
Pembahasan tentang mantan emang udah biasa banget. Bahkan hampir setiap gue buka timeline twitter, selalu ada yang ngetwit tentang mantan. Gue juga sebenernya males ngebahas mantan, tapi gak tau kenapa, di kuping gue seakan ada bisikan ghaib yang memaksa gue untuk menulis tentang mantan. Kebetulan setiap lebaran pasti aja didatengin sosok mantan yang dulu pernah gue pacarin.
Gak gampang ngelupain mantan. Butuh waktu sekitar 1 tahunan untuk bener-bener lupa sama mantan yang pacarannya lama dan paling di sayang.
Tapi setelah masa-masa sulit itu berhasil gue lewati, dengan gampangnya dia dateng lagi. Kayak yang udah-udah, mantan selalu dateng lewat pesan singkat dengan kalimat "kamu apa kabar?". Mantan gak pernah tau, kalimat "kamu apa kabar?" itu emang sederhana, tapi dampaknya gak sederhana.
Singkat cerita, setelah saling nanya kabar, gue dan dia ketemuan. Sekalian reuni dan temu kangen. Jujur sebenernya perasaan gue ke dia udah bener-bener gak ada. Tapi setelah ketemu dia lagi, semua berubah tambah kagak ada. Aneh. Gue jadi gerogi banget. Saking geroginya, di tengah pembicaraan, gue sempet salah ngomong. "Udah lama ya kita gak ketemu. Kamu cantik masih kayak yang dulu?"
Syit men! Malu gue. Yakali emang dari sono ny cantik kagak bisa berubah.
Gue berusaha untuk tetap terlihat cool. Nyari topik bahasan yang sekiranya bisa mencairkan suasana canggung di antara kami. "Kamu apa kabar? Tanya gue dengan suara yang agak bergetar karna gerogi. "Tadi kan kamu udah nanya itu".
Bedebah! Salah ngomong lagi.
Tapi kemudian suasana canggung itu lama-lama mulai mencair. Gue dan dia jadi nyambung lagi. Ngobrol ngebahas cerita-cerita lama. Ngetawain hal-hal lucu saat pacaran dulu. Sampai akhirnya dia pun cerita tentang kehidupannya yang sekarang. Setelah putus dari gue, ternyata dia juga butuh waktu lama buat ngelupain gue. Sekarang, dia udah bener-bener bisa ngelupain gue. Dan sekarang.. dia udah punya cowok.
KAMPRET
Ternyata dia ketemuan sama gue cuma karna iseng pengen tau gimana kabar gue. Dia gak tau, hal yang dia anggap cuma iseng itu lumayan bikin gue sesak napas. Kayak lagi berlari, kemudiam terjatuh. Pas udah berdiri dan berlari lagi, tiba-tiba ditekling Ryan giggs. Sakit. Tapi yaudah lah. Pass is pass. Lagian kalo dipikir-pikir, yang salah ya gue sendiri. Harusnya gue gak perlu berharap banyak ketika dia nanya kabar. Harusnya gue tau, ketika mantan nanya kabar gak selalu berarti pengen deket lagi. Mungkin cuma silaturahmi dalam rangka menjalankan perintah agama.
Sabtu, 25 Juli 2015
Jatuh Cinta sama orang yang belum pernah ketemu
Kenapa Bisa Begitu?
Kenapa? Oh kenapa ?
Oke percayakan kalimat
"Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini".
Contoh kecilnya, dulu bokap gue, manusia yang hampir sekarat koma selama hampir satu bulan berhasil hidup kembali dengan kondisi yang lebih utuh dan lebih baik kembali
Atau terciptanya teknologi canggih di gadget kamu sekarang melebihi otak kamu.
Begitu pun ketika jatuh cinta sama orang yang belum pernah ketemu. Itu bukan hal yang nggak mungkin. Mungkin beberapa dari kamu ada yang pernah ngalamin peristiwa indah namun aneh ini. Bagaimana bisa jatuh cinta sama orang yang belum pernah ketemu? Tentu bisa, bahkan ada yang jadian padahal belum pernah ketemu.
Yapp itu yang gue rasain sekarang
aneh bukan ???
Berawal dari Tertarik dengan Foto profil nya
Percaya jatuh cinta pada pandangan pertama itu masih berlaku hingga saat ini. Bedanya, di era sosial media yang lagi rame seperti Instagram, hal itu bisa terjadi juga dengan sedikit pergeseran kalimatnya, jadi
"jatuh cinta pada pandangan pertama foto profil-nya.
Nggak bisa dipungkiri foto yang cantik pasti menarik minat kamu untuk melihatnya secara detail. Mulai dari kulitnya yang bening sampai keliatan organ tubuhnya, garis bibir tipisnya manis yang tersenyum, ukuran alisnya yang lancip dan nyambung, bentuk hidungnya yang jajar genjang, sampai mungkin bentuk rambutnya yang kluer kluer kayak uler lagi melingker bahkan bermotif polkadot.
Setelah puas ngeliat foto profil-nya semalaman mulai dari posisi tiduran di kasur sampai telentang di bawah kolong. Dengan penuh rasa penasaran dan dibumbui sedikit rasa takut, akhirnya gue memberanikan diri untuk mengajaknya berkenalan.
“Hai, boleh minta folback?”
“Done.”
“Makasih ya, salam kenal namaku oreka, panggil aja ore, tapi jangan ditambahin o ya. Umm.., boleh minta nomor kamu?”
“Sama-sama, namaku Amel. Boleh, nih 0801010000.”
Nah, dari sinilah kamu mulai perlahan-lahan menumbuhkan harapan. Kamu mungkin nggak sadar, tapi itulah yang terjadi. Kamu berharap nggak cuma sebatas berkenalan.
Dari komunikasi ini terbit rasa nyaman dan percaya kalau dia juga mulai suka sama kamu. Terlebih ketika dia melakukan hal-hal sederhana yang di mata kamu adalah istimewa, yang semakin membuat kamu jatuh cinta padanya. Bertambahlah keyakinan kamu untuk semakin mendekatinya.
dan mulai lah terciptakan theatre of dream. Ketika jatuh cinta, theatre of dream manusia bekerja aktif membentuk sosok diri orang yang dicintai seperti yang dinginkan. Dia yang cantik, dia yang baik, dia yang membuat kamu nyaman, dia yang pintar bernyanyi, dan dia yang memberi emot peluk, dan cium bahkan memberi panggilan kasih sayang seolah-olah dia nyata melakukan semua hal itu.
Dan semua itulah yang membuat kamu semakin terlena dengan sosoknya meskipun belum pernah ketemu sekalipun. Meskipun kamu nggak tau sifat aslinya seperti apa, tampangnya kayak gimana, dan sepertinya kamu nggak terlalu peduli dengan keaslian tersebut karena kamu terlanjut jatuh cinta sama dia.
Apakah Hubungan Kayak Gini Bisa Sukses?
Menurut gue sih bisa, kalau ketika kamu ketemu sama dia dan sosoknya sesuai seperti ekspektasi. Dia benar berwajah cantik seperti tiap foto yang kamu lihat. Dia benar baik dan bisa menyanyi. Dan akhirnya hubungan kalian berdua pun menjadi nyata, nggak sekedar maya lagi.
Coba kalau nggak? Dia yang difoto terlihat seperti bidadari, eh aslinya kayak dedemit pohon bambu. Dia yang di telpon dan di chat history terlihat lembut dengan segala emoticon-nya, eh pas ketemu orangnya dingin banget dan sekalinya ngomong bikin bayi sawan. Lebih parahnya lagi, dia yang kamu kira beneran bisa nyanyi, pas dibuktikan boro-boro, doremi aja nggak bisa bedain nadanya.
Ya kamu pasti kecewa dan drop ketika tau aslinya kayak gimana. Kamu akan merasa terbodohi perasaan dan khayalan kamu tentang dirinya. Kamu juga akan merasa bersalah ketika mulai tergerak untuk menjauhinya, menjauhi dia yang nggak seperti yang kamu inginkan.
Kecuali kalau kamu bisa memaklumi dan sadar bahwa itu semua awalnya cuma pengharapan kamu aja, lalu mengerti kalau wujud aslinya punya segala kekurangan sama halnya dengan kamu. Itu bisa aja berhasil.
tapi kalau sebaliknya dia yang merasa kecewa itu yang bahaya nya ... mati kutu lu pada
Itulah yang kadang sering terjadi ketika kamu jatuh cinta sama orang yang belum pernah ketemu. Ada baiknya jangan langsung terobsesi ketika melihat foto-nya dan langsung dimasukin ke hati. Seharusnya sebelum melakukan pendekatan, kamu ajak dia ketemu secara langsung supaya tau aslinya gimana dan tentunya mencegah ekspetasi berlebihan di dalam pikiran, hahha kalau gue sih takut duluan buat ketemu takut malah ngejauh :) Udah nyaman duluan sih ..
Nah, sekarang Gue mau tanya. Siapa yang pernah jatuh cinta sama orang yang belum pernah ketemu seperti yang gue alami sekarang? Coba diceritain di kolom comments.
Keluarga atau cita cita ?
Pikiran dan musuh ?
Setiap orang punya pikiran positif dan negatif. Setiap orang punya jiwa-jiwa PEMBERANI dan PENAKUT sekaligus. Dan karena gue mempercayai segala hal yang kita lakukan bersumber dari pikiran, maka pikiranlah yang gue ajak berteman dan bermusuhan secara bersamaan.
Maaf untuk segala yang ngelantur, hidup memang kadang ngawur.
Senin, 20 Juli 2015
Pantes Nggak Sih Untuk Dicintai?
MANTAN PACAR TEMAN
kan pacarnya si A, kok sekarang dia jalan sama si B sih? A
kan temen deketnya si B!” atau “Gila si B, tu cewek
kan mantan pacar temen deketnya, masa diembat juga…” or “Jangan-jangan si A sama ceweknya putus gara-gara si B, lagi. Tahu sendiri
kan, sekarang si B udah jadian sama tu cewek.”
kan mantan pacar sobatku, aku nggak mau nanti dia marah sama aku kalo aku jadian sama mantannya.”
f*c*k abis! Muak banget gue baca majalah remaja yang isi rubrik curhatnya kayak gitu melulu. Emang gue akui, hal ini adalah masalah klasik. Di tiap jaman tiap generasi pasti ada aja problem kayak gini. Jelas banget, "cinta nggak bisa ditebak bakal muncul sama siapa dimana kapan dan gimana terjadinya"
gaya bercanda
Bukan apa-apa. Masalahnya kebahagiaanmu adalah pilihanmu sendiri. Sobatmu atau mantanmu nggak punya hak menghalangi kebahagiaanmu, apalagi jadi pihak yang menentukannya. Jangan berpikir kamu egois karena jadian sama mantan pacar teman (atau teman mantan pacar). Kalo kamu membiarkan diri menderita karena menahan perasaan hati demi kata ‘Kesetiakawanan’, maka kamu secara nggak sadar memposisikan diri di pihak yang ‘melempar’ titel ‘egois’ pada sobatmu. Berpikirlah dewasa. Ini toh nggak bisa dihindari.
– Bersikap netral sama sobat/mantan kalo kebetulan lagi berada dalam acara yang sama